Apa Itu Hidroponik

Apa Itu Hidroponik - Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Bumi telah cukup lama menikmati kondisi cuaca yang baik, namun demikian saat ini semua itu telah berubah.  Jumlah air tanah yang melimpah di setiap tempat saat ini telah tercemari tanpa dapat diperbaiki secara cepat.  Kondisi sistem tata surya juga memasuki era baru yang akan sangat mempengaruhi kehidupan di bumi.  Akibatnya kita mengahadapi berbagai permasalahan produksi tanaman terutama produksi tanaman di lahan terbuka (open field).  Dalam sejarah peradaban manusia, ketika pemerintah tidak dapat lagi menyediakan pangan untuk rakyatnya, maka akan terjadi perubahan yang sangat nyata pada bidang sosial, ekonomi, dan politik.
Bila kita melihat data dokumen perubahan cuaca dan lingkungan yang terjadi akan terlihat betapa kritisnya kondisi sistem produksi pangan dan ketersediaan pangan dunia.  Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah perlunya memperluas sistem produksi  tanaman dalam lingkungan terkendali yang senantiasa dapat menyelamatkan sumberdaya air.  

Pola cuca saat ini telah berubah, apa yang kita lihat saat ini adalah adanya musim hujan yang sangat ekstrim basah dan musing kering yang sangat ekstrim kering.  Menurut dua ahli meteorologi Benard dan Goodavage, kita saat ini berada pada kondisi cuaca yang kritis dan diramalkan akan semakin memburuk, menurut mereka perubahan dalam pola jetstream akan mempengaruhi pola perubahan temperatur dan curah hujan dan akan mempengaruhi kondisi pertanian di seluruh dunia.  
Beberapa teori menyebutkan bahwa perubahanan pola jetstream terjadi akibat perubahan cuaca dunia.  Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa hal tersebut berhubungan dengan tingginya karbondioksida dan gas lain yang terlepas ke udara akibat pembakaran minyak yang berasal dari fosil.  Beberapa dari polutan ini menyebabkan meningkatnya suhu udara yag lebh dikenal dengan “Greenhouse Effect” (Efek rumah kaca).

Sebagai solusi permasalahan yang begitu besar di atas, manusia secara kreatif telah mengembangkan berbagai teknologi untuk memproduksi tanaman sayuran, buah, dan tanaman hias tanpa menggunakan tanah dengan jumlah air yang sedikit.  Tanaman juga dapat dibudiayakan di dalam lingkungan terkendali, sehingga secara efisien dapat memanfaatkan pupuk yang mahal harganya dan beberapa sumberdaya yang terbatas ketersediannya.  Teknologi ini dikenal dengan nama Hidroponik.  Pada budidaya tanaman dengan sistem hidroponik, pemberian air dan pupuk memungkinkan dilaksanakan secara bersamaan.  Manajemen pemupukan (fertilization) dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan manajemen  irigasi (irrigation)  yang selanjutnya disebut fertigasi (fertilization and irrigation).  Dalam sistem hidroponik, pengelolaan air dan hara difokuskan terhadap cara pemberian yang optimal sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman dan kondisi lingkungan sehingga tercapai hasil yang maksimum.  Di bagian ini akan bibahas aspek utama dalam budidaya tanaman tanpa tanah.[ht]