Formulasi pupuk untuk Hidroponik

Formulasi pupuk untuk Hidroponik - Pemberian hara meningkat jumlahnya sesuai dengan tingkat  pertumbuhan tanaman.  Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan EC larutan hara mulai dari EC 2.5 pada stadia vegetatif menjadi EC 3.0 mmhos pada fase generatif.  
Peningkatan EC meningkatkan konsentrasi total garam terlarut, akan tetapi tidak merubah rasio unsur hara yang terkandung didalamnya.  Peningkatan konsentrasi hara di zona perakaran akan memnyebabkan tanaman mengalami stress karena kesulitan menyerap air dari media.  Respon tanaman dalam mengatasi stress tersebut adalah dengan merubah kecenderungan pertumbuhan ke fase generatif (bunga dan buah).  Salah satu tantangan dalam memproduski tanaman adalah bagaimana menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan vegetatif yang bagus dan dilanjutkan dengan pembentukan buah yang optimum sepanjang musim tanam.  Beberapa pengaturan keseimbangan fase vegetatif/generatif dapat dilakukan dengan pengaturan rasio hara khususnya Nitrogen - Potasium..  Peningkatan level K akan meningkatkan rasio menjadi 1:1.7 dan mengarahkan tanaman untuk mengalami pertumbuhan generatif.  Hal ini disebabkan karena N mendorong pertumbuhan vegetatif, sedangkan K mendorong pertumbuhan generatif dan pematangan buah.  Kalsium juga penting untuk mendorong pertumbuhan jaringan, buah dan pematangan buah.  Kalsium biasanya mempunyai perbandingan yang seimbang dengan nitrogen.  Rasio N:Ca = 1:1, cocok untuk paprika dan tomat, sementara itu rasio N:Ca = 1:0.85 cocok untuk tanaman mentimun.   Penghitungan pupuk untuk budidaya tanaman secara hidroponik biasanya cukup rumit, karena menyangkut berbagai macam unsur yang berasal dari berbagai macam sumber pupuk.  Beberapa garam pupuk tersebut ada yang berbentuk tunggal maupun majemuk. 

Program computer “IFF SYSTEM” telah dikembangkan untuk memperudah penghitungan hara untuk budidaya sayuran secara hidroponik berdasar kebutuhan hara tanaman dan kandungan analisis air. Volume larutan hara yang dibutuhkan setiap hari sangatlah besar, sangatlah tidak praktis apabila mencampur larutan hara setiap hari.  Oleh karena itu, pencampuran larutan hara biasasanya dilakukan dengan membuat konsentrasi tinggi (100 sampai 200 kali) sebagai larutan stok.  Hal ini juga dilakukan untuk memudahkan penyimpanan dalam volume stok yang tidak terlalu besar.  Selanjutnya pada saat aplikasi dilakukan kembali pengencerean larutan stok tersebut.  
Setelah jumlah dan jenis berbagai pupuk telah diketahui selanjutnya dilakukan pencampuran hara.  Sebagian besar produksi sayuran dalam greenhouse secara komersial menggunakan 2 tangki larutan stok, meskipun beberapa menggunakan tangki ketiga untuk larutan asam.  
Beberapa Tips pencampuran larutan hara:
  1. Pililah sumber pupuk yang mempunyai kualitas yang baik dan kelarutan yang tinggi.  
  2. Ketika bekerja dengan larutan berkonsentrasi tinggi janganlah mencampur pupuk yang mengandun Kalsium (contoh kalsium nitrat) dengan pupuk lain yang mendandung phosphat (contoh : monopotassium phosphate) atau sulfat (contoh : potassium sulfat, magnesium sulfat).  Ketika pupuk yang mengandung kalsium, phosphate, sulfat dicampur dalam konsentrasi tinggi akan terjadi pengendapan dalam kalsium phosphat and kalsium sulfat.  Endapan ini akan menggumpal di dasar tangki dan dapat menyumbat emitter pada jaringan irigasi tetes.
  3. Gunakanlah air panas untuk mencapur pupuk di masing-masing Tangki.  Akan tetapi masukkanlah hara mikro pada saat air sudah menjadi hangat, dan tidak panas.  
  4. Aduklah terus pada saat pupuk ditambahkan ke tangki larutan hara.  

Bila menggunakan pupuk tambahan pastikan bahwa kalsium tidak tercampur dengan phosphate atau sulfat.  Pada umumnya sumber pupuk nitrat dapat ditambahkan ke Tangki A, sedangkan yang lain di Tangki B.  Besi (Fe) selalu tambahkan ke Tanggki A untuk menghidari reaksi dengan phosphate yang dapat mengakibatkan pengendapan yang mengakibatkan tanaman dapat kekurangan besi (Wieler and Sailus 1996), apabila menggunakan asam untuk koreksi pH dapat ditambahkan di Tangki A atau B, atau dapat ditambahkan di tangki C.  Apabila menggunakan potassium bicarbonate diperlukan untuk menaikkan pH buatlah di Tangki C.[ht]